Home EXPLORE Framework EXPLORE Framework: Landasan Pembelajaran Mendalam dan Berkelanjutan

EXPLORE Framework: Landasan Pembelajaran Mendalam dan Berkelanjutan

8 min read
24

*) Gambar sebagai ilustrasi

EXPLORE Framework: Landasan Pembelajaran Mendalam dan Berkelanjutan


Pengantar

Dalam era informasi dan disrupsi digital, proses pembelajaran tidak lagi cukup hanya berfokus pada hafalan atau penguasaan pengetahuan semata. Peserta didik perlu dilatih untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat (lifelong learners), memiliki kemampuan berpikir kritis, serta mampu mengolah informasi menjadi pemahaman yang bermakna. Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang holistik, sistematis, dan mendalam. EXPLORE Framework hadir sebagai sebuah model yang mendukung hal tersebut.

Framework ini dikembangkan dengan landasan filosofi bahwa pembelajaran sejati adalah proses eksploratif yang berlangsung terus-menerus—dimulai dari mencari ide baru hingga memperkaya pemahaman. Dengan akronim EXPLORE, framework ini memberikan panduan langkah demi langkah yang bisa diadaptasi oleh guru, fasilitator, maupun pelajar mandiri untuk menciptakan proses belajar yang bermakna dan mendalam.


Tujuan EXPLORE Framework

  1. Mendorong peserta didik untuk berpikir terbuka dan mencari ide-ide baru.
  2. Mengintegrasikan praktik langsung untuk memperkuat keterampilan.
  3. Mengembangkan pemahaman yang mendalam melalui proses belajar reflektif.
  4. Mendorong keteraturan dalam pengelolaan pengetahuan.
  5. Memupuk kebiasaan refleksi sebagai dasar peningkatan berkelanjutan.
  6. Memperluas wawasan melalui pengayaan dan koneksi antar konsep.

6 Komponen Utama dalam EXPLORE

E – Explore New Ideas (Menjelajahi Ide-Ide Baru)

Langkah awal pembelajaran adalah eksplorasi. Siswa diajak untuk membuka pikiran terhadap hal-hal baru, mengeksplorasi pertanyaan, masalah, atau tema secara kreatif dan terbuka. Di sinilah terjadi proses pembangkitan rasa ingin tahu (curiosity) yang menjadi bahan bakar utama pembelajaran.

Aktivitas yang disarankan:

  • Brainstorming ide
  • Diskusi terbuka
  • Mind-mapping awal sebelum belajar
  • Menyusun pertanyaan pemandu (inquiry questions)

P – Practice Skills (Melatih Keterampilan)

Setelah ide diperoleh, langkah selanjutnya adalah menguji dan melatih keterampilan secara konkret. Ini adalah bagian dari proses belajar aktif, di mana siswa tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi pelaku aktif.

Aktivitas yang disarankan:

  • Latihan praktikum
  • Simulasi dan role-play
  • Proyek kreatif
  • Kolaborasi dalam tim

L – Learn Deeply (Belajar Secara Mendalam)

Pembelajaran tidak cukup hanya permukaan. Siswa harus memahami konsep, mengaitkan antar ide, dan melihat aplikasi nyata dari yang mereka pelajari. Ini juga termasuk memahami konteks, nilai, dan implikasi dari suatu pengetahuan.

Aktivitas yang disarankan:

  • Studi kasus
  • Analisis teks atau data
  • Pembelajaran berbasis masalah (PBL)
  • Diskusi reflektif

O – Organize Knowledge (Mengorganisir Pengetahuan)

Pengetahuan yang telah dipelajari harus diatur dengan sistematis agar dapat dipahami dan digunakan kembali. Proses ini melatih keterampilan metakognitif siswa dalam membangun struktur berpikir mereka sendiri.

Aktivitas yang disarankan:

  • Membuat catatan terstruktur
  • Menyusun diagram konsep (concept map)
  • Menggunakan tools digital seperti Notion atau OneNote
  • Merancang portofolio pembelajaran

R – Reflect Often (Melakukan Refleksi Secara Rutin)

Refleksi adalah kunci dari pembelajaran bermakna. Melalui refleksi, siswa mengevaluasi proses dan hasil belajar, menyadari kemajuan, kesalahan, dan area untuk perbaikan.

Aktivitas yang disarankan:

  • Jurnal reflektif
  • Exit ticket (pertanyaan akhir sesi)
  • Forum diskusi reflektif
  • Peer review dan self-assessment

E – Enrich Understanding (Memperkaya Pemahaman)

Langkah terakhir adalah pengayaan. Siswa didorong untuk memperluas wawasan mereka, mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman, nilai, dan realitas yang lebih luas.

Aktivitas yang disarankan:

  • Membuat produk akhir (karya, presentasi, proyek sosial)
  • Koneksi antar mata pelajaran (interdisciplinary learning)
  • Kegiatan pengabdian atau observasi lapangan
  • Kolaborasi global atau lintas budaya

Aplikasi EXPLORE dalam Dunia Pendidikan

Framework ini bisa diterapkan dalam berbagai tingkat dan jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan dalam konteks pembelajaran orang dewasa. EXPLORE juga fleksibel digunakan dalam:

  • Desain kurikulum tematik
  • Model pembelajaran berbasis proyek
  • Program pelatihan dan workshop
  • Pengembangan profesi guru
  • Kegiatan ekstrakurikuler dan eksplorasi minat

Contoh Penerapan EXPLORE: Proyek Mini “Inovasi Ramah Lingkungan”

1. Explore New Ideas:
Siswa mengeksplorasi masalah lingkungan di sekitar sekolah dan mencatat ide-ide solusi.

2. Practice Skills:
Mereka mulai membuat prototipe alat daur ulang sederhana menggunakan barang bekas.

3. Learn Deeply:
Diskusi dilakukan tentang dampak limbah terhadap lingkungan dan pentingnya daur ulang berdasarkan data ilmiah.

4. Organize Knowledge:
Mereka menyusun laporan dan diagram alur proses daur ulang, membuat dokumentasi kegiatan.

5. Reflect Often:
Siswa menuliskan pengalaman dan tantangan selama proyek, serta belajar dari kesalahan tim.

6. Enrich Understanding:
Proyek dipresentasikan kepada masyarakat sekolah, lalu dikaitkan dengan konsep ekonomi sirkular dan SDGs.


Mengapa EXPLORE Penting di Era Digital dan AI?

Di era AI dan banjir informasi, pembelajaran harus melampaui sekadar “menghafal” fakta. Kita butuh framework yang:

  • Membangun agency dan rasa kepemilikan terhadap proses belajar.
  • Melatih literasi informasi, kolaborasi, dan kreativitas.
  • Memfasilitasi pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).
  • Mengintegrasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan kemampuan reflektif.

EXPLORE menyediakan kerangka yang sederhana namun kuat untuk mendorong pembelajar agar tidak hanya belajar lebih banyak, tetapi juga belajar lebih baik.


Penutup

EXPLORE bukan hanya sebuah akronim. Ia adalah pendekatan filosofis yang menekankan bahwa belajar adalah perjalanan eksploratif—terbuka, aktif, mendalam, terstruktur, reflektif, dan memperkaya. Ketika diterapkan secara konsisten, EXPLORE dapat membantu menciptakan budaya belajar yang memerdekakan dan memberdayakan.

Framework ini memberi kita harapan bahwa pendidikan masa depan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi tentang transformasi manusia.


Jika mempunyai pertanyaan berkaitan pelatihan, pendampingan, perencanaan dan pengembangan yang kami berikan dan berkeinginan kerjasama, silahkan untuk mengkontak kami, haitan.rachman@inosi.co.id 

 

Comments are closed.

Check Also

JUSTICE Framework: Panduan Praktis Mewujudkan Keadilan dalam Hukum, Etika, dan Kepemimpinan

*) Gambar sebagai ilustrasi JUSTICE Framework: Panduan Praktis Mewujudkan Keadilan dalam H…