Home BSC Dan Strategi 4M NEI Framework Mudzakarah (Pertukaran Ilmu dan Pemikiran) Sebagai Langkah Awal Perubahan Bermakna

Advertisement


Mudzakarah (Pertukaran Ilmu dan Pemikiran) Sebagai Langkah Awal Perubahan Bermakna

Siklus 4M Sebagai Proses Never Ending Improvement (NEI):
Mudzakarah → Musyawarah → Mujahadah → Muhasabah → Mudzakarah (ulang)
(Setiap putaran menghasilkan satu perbaikan kecil, satu nilai baru, atau satu kebiasaan unggul)


Mudzakarah (Pertukaran Ilmu dan Pemikiran) Sebagai Langkah Awal Perubahan Bermakna

Dalam perjalanan menuju perbaikan berkelanjutan atau Never Ending Improvement (NEI), langkah pertama yang fundamental adalah membangun kesadaran bersama. Kesadaran ini tidak muncul begitu saja. Ia dibentuk melalui pertukaran pemikiran, diskusi terbuka, dan eksplorasi pengetahuan yang melampaui rutinitas kerja. Di sinilah peran penting dari Mudzakarah — sebuah proses pertukaran ilmu dan hikmah yang menjadi fondasi awal dari segala perubahan yang bermakna.

Tujuan Mudzakarah

Secara etimologis, “mudzakarah” berasal dari kata dzikr yang berarti “mengingat” atau “menyebutkan kembali”. Dalam konteks pengembangan diri dan organisasi, mudzakarah bukan sekadar diskusi biasa, tetapi ruang untuk menghidupkan kembali kesadaran intelektual dan spiritual yang terkadang tertidur dalam rutinitas harian. Tujuannya adalah:

  • Menstimulasi eksplorasi ide dan wawasan baru
  • Membangun ruang reflektif secara kolektif
  • Memunculkan kesadaran akan isu dan peluang
  • Menggugah semangat perubahan yang berasal dari dalam diri

Mudzakarah mendorong partisipasi aktif, mendobrak sekat-sekat antar level jabatan atau generasi, dan menciptakan atmosfer belajar yang merdeka dan penuh makna.


Praktik Mudzakarah yang Inspiratif

1. Forum Rutin “Ngaji Ilmu & Inovasi” untuk Tim Kerja

Bayangkan jika setiap minggu, tim kerja Anda berkumpul bukan hanya untuk menyelesaikan tugas, tetapi untuk ngaji ilmu — membaca buku bersama, menonton video edukatif, atau membahas isu industri. Ini bukan forum formal penuh tekanan, melainkan ruang aman untuk bertanya, menyimak, dan bertumbuh.

Topik bisa ringan namun dalam:

  • “Mengapa ide bagus sering gagal?”
  • “Apa yang bisa kita pelajari dari startup yang bangkrut?”
  • “Bagaimana memaknai ayat Al-Qur’an tentang kerja keras dalam konteks KPI?”

Dengan waktu 60–90 menit per pekan, forum ini bisa menjadi sumber inspirasi yang menyegarkan tim.

2. Kajian Kolaboratif Antar Departemen

Seringkali, insight terbaik justru datang dari luar departemen kita. Maka, penting untuk memfasilitasi kajian lintas unit—misalnya, tim marketing berdiskusi dengan tim produksi, atau HR berdialog dengan bagian keuangan.

Dalam format ini, setiap pertemuan bisa mengangkat satu studi kasus:

  • Studi kasus keberhasilan inovasi
  • Tren digital terbaru di sektor tertentu
  • Best practices dari perusahaan lain yang relevan

Tujuan utamanya bukan untuk mencari siapa yang paling tahu, melainkan saling melengkapi, memahami perspektif orang lain, dan memperluas cara berpikir.

3. Mudzakarah Lintas Generasi: Pengalaman & Energi Baru

Dalam organisasi atau komunitas, perbedaan generasi sering kali menjadi jarak. Mudzakarah bisa menjadi jembatan yang mempertemukan pengalaman dan kebijaksanaan generasi senior dengan semangat dan ide segar generasi muda.

Misalnya:

  • Sesi “curhat kerja” antara karyawan senior dan junior
  • Refleksi nilai-nilai kerja yang terbukti tahan waktu
  • Cerita kegagalan dan keberhasilan lintas generasi

Dengan pendekatan ini, kita membentuk budaya belajar yang saling menguatkan, bukan saling menyalahkan.


Menghidupkan Mudzakarah Berbasis Nilai dan Makna

4. Pembelajaran Berbasis Tafsir Tematik

Salah satu pendekatan unik dalam mudzakarah adalah mengaitkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan konteks kerja atau kehidupan modern. Misalnya:

  • Ayat tentang amanah dikaitkan dengan manajemen proyek
  • Kisah Nabi Yusuf dikaitkan dengan kepemimpinan dan integritas
  • Tafsir ayat tentang waktu dalam konteks manajemen prioritas

Mudzakarah berbasis tafsir tematik ini tidak hanya memperkaya secara intelektual, tapi juga spiritual. Ia memperkuat niat, membersihkan tujuan, dan membentuk semangat kerja yang berorientasi pada nilai, bukan hanya angka.


Ruang Inovatif untuk Menjaga Antusiasme

5. Mini Bootcamp Bulanan: Hikmah di Balik Inovasi

Setiap bulan, adakan bootcamp 1 hari bertema “hikmah di balik inovasi”.
Topiknya bisa sangat fleksibel, seperti:

  • “Mengapa ide bagus butuh momentum?”
  • “Etika dalam membangun produk digital”
  • “Bagaimana menghindari burnout saat sedang berinovasi?”

Bootcamp ini bisa menghadirkan narasumber eksternal, fasilitator internal, atau bahkan diisi sepenuhnya oleh tim sendiri. Yang terpenting adalah: forum ini bukan hanya untuk upgrade skill, tapi untuk menggali makna di balik proses inovasi.


6. Podcast Internal: Suara-Suara yang Menginspirasi

Podcast menjadi media baru yang sangat efektif untuk menyampaikan gagasan dan pengalaman. Dalam konteks mudzakarah, perusahaan atau komunitas bisa membuat podcast internal dengan format:

  • Wawancara tokoh inspiratif internal
  • Kisah kegagalan yang menjadi pelajaran
  • Refleksi pimpinan tentang visi organisasi
  • Dialog antar divisi tentang transformasi

Podcast ini bisa diakses secara fleksibel oleh siapa pun di organisasi. Bahkan bisa dijadikan bahan diskusi lanjutan dalam forum-forum mudzakarah berikutnya.


Manfaat Jangka Panjang Mudzakarah

Ketika mudzakarah menjadi budaya, maka akan muncul ekosistem pembelajaran yang hidup. Berikut beberapa manfaat yang bisa dirasakan:

  • Meningkatkan literasi berpikir strategis dan reflektif
  • Menguatkan rasa memiliki terhadap perubahan
  • Mendorong partisipasi aktif dalam proses inovasi
  • Menghidupkan semangat belajar seumur hidup
  • Membentuk karakter kerja yang adaptif dan penuh makna

Dan yang paling penting: mudzakarah membentuk ruang pikir yang jernih, sebelum kita melangkah ke musyawarah dan mujahadah dalam siklus 4M.


Penutup

Mudzakarah bukan kegiatan tambahan. Ia adalah fondasi.
Sebelum kita bisa berubah, kita harus terlebih dahulu menyadari apa yang perlu diubah.
Dan sebelum menyadari, kita perlu berani berbicara, mendengarkan, dan membuka pikiran.

Dengan mudzakarah yang rutin, hangat, dan penuh makna, sebuah organisasi tidak hanya bertumbuh secara teknis, tapi juga berkembang secara spiritual dan sosial.

Mari jadikan mudzakarah sebagai langkah pertama menuju perubahan yang utuh dan berkelanjutan.

Karena setiap perubahan besar, dimulai dari sebuah percakapan kecil yang bermakna.


Jika mempunyai pertanyaan berkaitan pelatihan, pendampingan, perencanaan dan pengembangan yang kami berikan dan berkeinginan kerjasama, silahkan untuk mengkontak kami, haitan.rachman@inosi.co.id 

 


Advertisement


Load More In 4M NEI Framework
Comments are closed.

Advertisement